RADARLAMPUNG.CO.ID – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung menargetkan Hubungan Industrial yang Harmonis, Dinamis dan Berkeadilan antara sinergitas pemerintah, Pengusaha dan Pekerja.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Ir.Fahrizal Darminto,M.A usai membuka secara resmi pembukaan seminar dalam rangka Hari Buruh International/May Day Tahun 2022 pada hari Kamis (12/5) di Ballroom Horison Bandarlampung.
Dijelaskan Fahrizal, Sinergi antara Pemerintah, Pengusaha dan Pekerja tidak dapat dipisahkan.”Pemerintah adalah membuat regulasi bisa memberikan proteksi untuk masyarakat.Pengusaha adalah pelaku bisnis membutuhkan pekerja.
Begitu juga Pekerja membutuhkan pengusaha.”Hubungan Antara Pengusaha dengan Pekerja ini juga harus kita atur dimana ini merupakan Hubungan industrial yang harmonis, Dinamis dan Berkeadilan sehingga dapat membuahkan pertumbuhan perekonomian serta mengurangi kemiskinan serta bisa mengurangi kemiskinan dan bisa meningkatkan kesempatan kerja serta meningkatkan kesejahteraan,”ucap dia.
Lebih rinci, Fahrizal menyampaikan guna mewujudkan Lampung Berjaya salah satu indikator yakni Pembangunan Infrstruktur, menurunkan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan.
“Untuk mengurangi pengangguran,Pemerintah sudah berkordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan mereka sudah Komitmen akan membentuk Unit Pelayanan Teknis Pusat (UPTP) Pusat Balai Latihan Kerja (BLK) Modern di Provinsi Lampung memberikan kompetisi pekerja kita yang selama ini belum ada tentunya sesuai dengan kebutuhan pasar,” ucapnya.
Secara teknis, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Dr.Agus Nompitu,S.E menambahkan bahwa Rencana UPTP BLK bertaraf Modern yang akan dibangun di Provinsi Lampung.
“Rencana dengan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia pada 23-24 Mei 2022 mendatang akan melakukan serah terima aset dari UPTD Ketenaga Kerja Provinsi Lampung menjadi UPTP Kementerian Tenaga Kerja Provinsi Lampung.
Semua ini bertujuan untuk agar meningkatkan Kompetesi dan beberapa jenis pelatihan yang belum ada selama ini,” katanya.
Adapun beberapa pelatihannnya dalam UPTP Kementrian Tenaga Kerja berupa UPTP BLK Modern,lanjut Dr.Agus diantaranya pelatihan otomotif (pelatihan teknisi Kendaraan Roda dua maupun Kendaraan Roda Empat), pelatihan audiovisual, latihan menjahit, Kecantikan, latihan tataboga dan lainnya.
“Dengan UPTP Kementerian Tenaga Kerja akan lebih banyak pelatihanya.Ini juga dalam rangka mengurangi Pengangguran di Provinsi Lampung salah satunya peningkatan kompetesi sumber daya manusia (SDM) nya,” tambah Dr.Agus
Lebih rinci, Dr.Agus menyampaikan bahwa masyarakat/Pekerja mengikuti pelatihan akan link dan match antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud Lampung) dengan Dunia Industri.”Skill yang mereka miliki akan sesuaikan dengan kebutuhan industri,”tambah dia.
Terkait Seminar Hari Buruh Internasional, Dr.Agus berharap Sinergitas antara Pemerintah,Pengusaha dan Pekerja saling bersinergi tentunya dalam mewujudkan hubungan Industrial yang Harmonis, Dinamis & Berkeadilan.
“Dengan demikian rangkaian hari buruh internasional diharapkan diisi dengan kegiatan produktif.Seminar ini kita ingin menyerapkan aspirasi dari buruh/pekerja apa apa yang perlu didiskusi dalam hal ini Apindo dan unsur regulator (pemerintah daerah),” tambah dia.
Seminar Hari Buruh Internasional berlangsung di Ballroom Hotel Horison.Bandarlampung pada Kamis (12/5) bertemakan “Sinergitas antara Pemerintah, Pengusaha dan Pekerja Demi Terciptanya Hubungan Industrial Yang Harmonis, Dinamis, dan Berkeadilan” dengan menghadirkan beberapa narasumber Dr. Agus Nompitu, SE (Kepala Dinas Tenaga Kerja Prov Lampung), AKBP Sigit Maryanta (Polda Lampung), Dr.V.Saptarini (Perwakilan DPP Apindo Lampung), Sulaiman Ibrahim (Serikat Pekerja/Serikat Buruh).Seminar Hari Buruh Internasional dimoderatori oleh Dr. Ari Darmastuti (Dosen FISIP Unila).
Perwakilan DPP Apindo Lampung, Dr.V.Saptarini, membahas terkait Apindo dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.
“Apindo merupakan organisasi yang terdiri beberapa pengusaha dalam melindungi maupun membela kepentingan pengusaha tanpa mengabaikan kepentingan pekerja,” ucapnya.
Sementara, Sulaiman Ibrahim, Serikat Pekerja/Serikat Buruh membahas memahami sistem hubungan industrial membangun sinergi. (gie/ang)