radarlampung.co.id – PT PLN (Persero) mengikuti ajang pameran begengsi, Indonesia Creative Product Festival (ICPF) 2018 yang digelar pada (13/4)–(15/4) lalu, pukul 10.00 – 18.00 (Waktu Malaysia) di Dewan Tun Razak 4, Putra World Trade Center, Kuala Lumpur.
Dengan mengikutsertakan 5 mitra binaan, PLN memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Malaysia khususnya Provinsi Lampung, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Jawa Timur.
Khusus Provinsi Lampung yang diwakili oleh PLN (Distribusi) Lampung, mengirimkan mitra binaannya, Sekura Art yang berkedudukan di Kemiling Bandar Lampung.
PLT DM Hukum & Humas PT PLN (Persero) Distribusi Lampung Hendri AH memaparkan Sekura Art mengangkat kebudayaan Lampung melalui, kain khasnya, Tapis.
“Tidak hanya itu, Sekura Art juga memproduksi kain batik, jilbab, tas, baju, peci, kain tapis, dan selendang tapis. Keunggulan dari produk tersebut ialah dibuat dengan system handmade atau sulam tangan dengan aplikasi menggunakan benang emas, dengan tingkat kerapihan yang berkualitas,”papar Hendri.
Ia melanjutkan, berbagai motif yang digunakan didesain khusus dan tidak monoton, tapi memperlihatkan unsur kebudayaan Lampung yang kental.
“Saya beli batik binaan PLN, Bagus sekali!”, ujar Rusdi Kirana selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia saat berkunjung ke stand pameran PLN.
Keikutsertaan mitra binaan PLN dibawah naungan Rumah Kreatif BUMN (RKB), yang merupakan program pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk memajukan UKM di Indonesia.
Mengingat bahwa UKM merupakan salah satu faktor penting untuk mendorong perekonomian Negara. RKB memiliki fokus untuk meningkatkan potensi UKM, dari segi manajerial, kualitas produk, packaging, branding, dan lain-lain.
Peningkatan potensi inilah yang dapat membantu UKM untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Untuk itu, ketika kebutuhan tersebut sudah terpenuhi oleh UKM, maka dapat mengantarkan mereka menuju pasar yang lebih luas, online.
Dalam hal ini, pemasaran dan penjualan melalui offline (gerai) sudah umum dilakukan oleh UKM.
Namun, beradaptasi dengan kemajuan teknologi, potensi pasar juga bisa didapatkan melalui dunia virtual, market place yakni dengan konsep ‘siapapun dapat mengakses’ tidak ada batasan regional antara penjual maupun pembeli.
Hal ini lah yang menjadi tujuan akhir dari program RKB. ICPF yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari ini meliputi rangkaian acara, yakni Pameran, Panggung Seni Budaya Indonesia Malaysia, Business Matching, Talkshow, dan Konser Kerukunan Indonesia Malaysia.
Terdapat berbagai profil peserta yang berpartisipasi pada kegiatan ini, yakni produsen dan pengrajin, eksportir/importer/agen pembelian, asosiasi produsen kerajinan, agen manajemen pengrajin, kementerian terkait, pemerintah provinsi, dan Dewan Kerjainan Nasional.
Tujuan kegiatan ini adalah ICPF 2018 menjadi wadah dan media yang efektif bagi para UKM di Indonesia untuk memperkenalkan hasil kreatifitas usaha dan produk UKM terhadap calon investor yang ada di Pasar Asia khususnya Malaysia.
Kegiatan ini menjadi media mempromosikan produk UKM Indonesia agar dapat dikenal oleh masyarakat Malaysia. Menjadi sarana meningkatkan hasil penjualan ekspor dari hasil karya produk yang dimiliki para UKM di Indonesia. (ynk/ynk)