Radarlampung.co.id – Mahasiswa Fakultas Pertanian dan BEM Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak menggelar aksi turun ke jalan jelang peringatan Hari Tani Nasional ke-58 yang jatuh pada 24 September 2018.
Sedikitnya 400 orang menggunakan caping serta membawa traktor dan sayur-sayuran di Digulis Untan, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Sabtu (22/9) pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB.
Mahasiswa Fakultas Pertanian Untan Pontianak Angkatan 2016 ini menjelaskan, kegiatan mereka memang merupakan agenda tahunan. Tujuannya untuk menggelorakan kepentingan petani yang masih terpuruk.
“Mereka itu masih petani primitif yang menanam hanya untuk konsumsi, bukan untuk dijual,” tegasnya.
Disebutkannya, impor beras Indonesia harus dibatasi. Hal ini agar ketidakseimbangan harga beras dengan modal yang dikeluarkan petani lokal dapat teratasi.
“Luas sawah di Indonesia sekitar 8,19 juta hektare. Meskipun tidak mencukupi, setidaknya bisa lebih mendominasi penjualan beras nasional,” lugasnya.
Peserta aksi juga menyayangkan sikap para pejabat yang hanya bisa melakukan proyek pengadaan barang tanpa meningkatkan pendidikan petani. Padahal kebutuhan petani ingin menambah omzet dan hasil taninya dapat dikomersialkan. “Daripada hanya memberikan alat-alat saja, sebaiknya juga disosialisasikan cara bertani yang baik,” tuturnya.
Dia mencontohkan di Kabupaten Landak. Orang kampung di sana hanya menanam yang mereka tahu saja, yaitu beras kampung. “Padahal bisa dikembangkan,” tutup Faris. (jpc)