radarlampung.co.id – Calon Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, kembali berupaya mengangkat kejayaan Lampung sebagai penghasil lada terbesar di Indonesia.
Mengingat, di era tahun 1970, produksi lada hitam di Bumi Ruwa Jurai pernah mencapai angka 50 ribu ton.
Hal itu diketahui calon gubernur Nomor Urut 1 ini saat bersilaturahmi dengan beberapa perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), di Desa Sukadana Baru, Kecamatan Marga Tiga, Lampung Timur, Kamis (12/4) lalu.
Ketua Gapoktan Desa Sukadana Baru, sekaligus Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Lada Hitam Lampung Supangat, menyampaikan bahwa warga desa setempat sudah bertekad, untuk kembali menanam lada hitam.
“Tekad kami sudah bulat pak untuk kembali menanam lada hitam, kami meminta Pak Ridho bisa kembali melanjutkan pembangunan dan bisa lebih memperhatikan kami para petani lada salah satunya dengan memberikan program-program terbaik seperti halnya program pada bidang pertanian yang lain,”ujar Supangat.
Menanggapi hal tersebut, Ridho, mengatakan, selain mengangkat komoditas kopi Lampung, program untuk membudidayakan atau mengembangkan lada juga menjadi salah satu tujuan Ridho Bachtiar untuk ikut sebagai salah satu komoditas unggulan Lampung.
“Salah satunya dengan melakukan hilirisasi, jika lada bisa kita proses lebih modern maka akan memiliki packing sendiri, lebih modern, harganya bisa lebih tinggi,” kata Ridho.
Ridho juga menjelaskan, bahwa banyak upaya yang sudah dilakukan untuk mensejahterakan petani di Lampung, diantaranya dengan pembangunan irigasi, pembangunan jalan usaha tani, bantuan sumur bor, program billing pupuk, juga berbagai bantuan peralatan pertanian.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah pembangunan infrastruktur penunjang konektifitas, seperti jalan tol dan bandara, dimana hasil-hasil pertanian dapat dijual keluar daerah bisa lebih lancar.
Dibidang Sumber Daya Manusia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dibawah kepemimpinannya, setiap tahun ikut memberikan beasiswa polinela kepada 120 anak petani. Dan, nantinya ditahun 2019 akan ditingkatkan menjadi 200 orang.
“Pemprov juga telah memberangkatkan 6.000 petani Lampung untuk studi banding ke pertanian Jawa Barat. Insya Allah dengan banyaknya cara ini, para petani khususnya lada bisa kembali berjaya di Lampung,” jelas Ridho.
Sementara itu, menjawab harapan salah satu warga, Sahendra yang merupakan petani dari Gapoktan Sido Rukun, agar ada memperbaiki saluran air agar tidak berdampak banjir.
Ridho menjelaskan, bahwa Pemprov punya anggaran untuk penanggulangan bencana yang bisa langsung dikeluarkan jika memang ada kebutuhan.
“Secepatnya nanti kita langsung koordinasikan dengan pemerintah Provinsi,” jawab Ridho.
Ridho juga mengungkapkan, terima kasih kepada para petani di Desa Sukadana Baru yang sudah merasakan manfaat bantuan sumur bor.
“Alhamdulillah jika bermanfaat langsung bagi para petani. Dan yang perlu diingat, program ini juga akan diteruskan tanpa diminta oleh petani, demi hasil panen yang lebih baik dan kejayaan lada Lampung bisa terangkat,” ungkap Ridho.(ynk/ynk)