radarlampung.co.id – Presiden Joko Widodo membagikan 1.300 sertifikat tanah di Lapangan tenis, Kecamatan Gunungsugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11). Kedatangan presiden didampingi ibu negara Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Djalil.
Jokowi dalam sambutannya mengatakan, setiap kunjungan ke daerah selalu menerima keluhan mengenai sengketa tanah dan lahan. “Baik di provinsi, kabupaten/kota, dan desa. Saya sering menerima keluhan sengketa tanah dan lahan. Baik masyarakat dengan pemerintah, atau masyaakat dengan masyarakat. Karena itu, sertifikat kepemilikan tanah sangat penting agar punya legalitas yang kuat,” tegas Jokowi.
Diteruskan, berdasar data pemerintah, pada 2015 ada 126 juta tanah se-Indonesia yang harus bersertifikat. ” Tapi, baru 46 juta yang sudah bersertifikat. Ada 80 juta yang belum bersertifikat,” ujarnya.
Sementara Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Djalil menyatakan, presiden telah meminta penyelesaian penyertifikatan lahan warga di seluruh Indonesia. ”Jadi kalau belum punya (sertifikat), segera daftarkan. Ini untuk menekan konflik pertanahan dan memudahkan proses pengajuan pinjaman di bank untuk modal usaha. Tapi ingat, kalau pinjamnya mudah, mengembalikannya jangan sulit,” katanya.
Sofyan menuturkan, target untuk seluruh Indonesia, penyertifikatan tanah selesai pada 2025. “Targetnya 2025 bisa selesai. Khusus Lampung, ditarget selesai pada 2023. Tahun ini se-Lampung totalnya 264.000 sertifikat tanah. Lamteng 30.200 sertifikat tanah dan baru selesai 28.000 bidang,” ungkapnya. (sya/ais)