radarlampung.co.id – Mbah Sempok alias Suminem (71) yang diduga membuka praktik aborsi berkedok jasa pijat mengaku sudah puluhan kali melakukan aborsi terhadap pasiennya yang datang ke rumahnya.
“Selama ini sudah 30 kali lakukan pengguguran kepada pasien,” ujar Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono saat ekspose di Mapolresta Bandarlampung, Selasa (8/5).
Pengakuan Mbah Sempok, pasien yang datang kepada Mbah Sempok merupakan gadis muda yang berusia sekitar 19 sampai 25 tahun.
“Rata-rata pasien masih muda dan usia kandungan pasien yang mau digugurkan satu hingga dua bulan,” kata Mbah Sempok.
Sebelum melakukan aborsi, lanjut nenek ini, dirinya akan membacakan mantra atau doa dengan menggunakan bahasa Jawa.
“Pakai doa dululah pakai bahasa Jawa, dalam waktu lima menit selesai aborsinya,” paparnya dengan menggunakan bahasa Jawa.
Dia menambahkan, pasien yang berhasil diaborsi, kemudian janin bayi tersebut tidak di kubur melainkan diberikan kepada orangtuanya.
“Nggak saya kubur tapi saya kasih ke pasiennya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Petugas Satuan Reserse Polresta Bandarlampung menangkap wanita tua atau biasa disapa Mbah yang diduga melakukan praktek aborsi. Mbah ciduk di kediamannya, Jalan Sejahtera 4, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Kemiling Bandarlampung, pada Jumat malam, (4/5) kemarin.
Menurut salah satu warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan telah terjadi penangkapan terhadap Mbah di kediamannya. (ndi/gus)