RADARLAMPUNG.CO.ID – Sekitar 40 tahun pasca meletusnya gunung Krakatau pada 1883, anak Krakatau muncul pada 1927. Kemunculan gunung yang saat ini sedang meningkat aktivitasnya ini terjadi lantaran kawasan kaldera gunung Krakatau yang meletus pada 1883 masih terus aktif mengeluarkan magma.
Dilansir cnnindonesia.com, lava yang keluar dari dalam kantong magma itu membeku dan terus tertimbun sehingga diistilahkan terus tumbuh. Bertambah tingginya gunung ini akibat material yang keluar dari perut gunung. Ini adalah tipe pertumbuhan gunung dengan cara ekstrusi, yaitu menumpuknya letusan material yang menyebabkan gunung berapi tumbuh di luar. Gunung berapi dibangun dengan cara ini terutama dari dua bahan: lava dan abu.
Cara pertumbuhan gunung lainnya adalah dengan intrusi. Dengan cara ini, magma bergerak naik ke gunung berapi tanpa meletus. Sehingga, gunung bertumbuh dari dalam, seperti dikutip dari laman Universitas Oregon State, Amerika Serikat.
Gunung ini tumbuh rata-rata 8,9 meter per tahun atau 70 cm per bulan. Menurut catatan Volcano Discovery, tinggi Krakatau saat ini sudah mencapai 813 meter di atas permukaan laut (dpl). Padahal pada 1935 tinggi gunung ini hanya 63 meter saja.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho butuh 500 tahun untuk gunung ini menyamai tinggi ibunya yang mencapai 2.000 m dpl.